Ketika Anda bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal pada masjid berujung emas yang indah dan hutan hujan yang masih asli, mungkin Anda juga ingin membawa pulang sedikit cita rasa Brunei bersama Anda dalam bentuk buah tangan.
Ada banyak jenis oleh-oleh khas Brunei Darussalam yang bisa Anda bawa pulang, mulai dari makanan hingga cinderamata yang indah dan kerajinan tradisional.
Meskipun kecil, tapi negara yang mendapat julukan Petro Dollar ini memiliki banyak toko oleh-oleh di hampir setiap sudut kota.
Anda bisa pergi ke Kompleks Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Bandar Seri Begawan atau pusat perbelanjaan yang berada di wilayah Gadong.
Jika ingin harga yang lebih merakyat, Anda bisa mencoba ke Pasar Tamu Kianggeh di Jl. Sungai Kianggeh, Bandar Seri Begawan.
Daftar Oleh-oleh Khas Brunei Darussalam
1. Jong Sarat
Jong Sarat adalah tekstil tenun rumit yang menampilkan seni dan desain unik khas Melayu.
Kain ini banyak digunakan sebagai bahan pakaian tradisional pria dan wanita Brunei Darussalam dan biasanya dikenakan pada acara-acara resmi seperti wisuda, pesta pernikahan, dan acara-acara kerajaan atau kenegaraan.
Jong Sarat dibuat dari benang emas dan perak, bersama dengan kain katun atau sutra.
2. Pernak-pernik Khas Brunei
Selain memiliki harga yang ramah di kantong, pernak-pernik juga mudah ditemukan dan mudah dibawa pulang. Anda bisa memilih mulai dari gantungan kunci, topi, lencana, dompet, atau yang lainnya.
Pernak-pernik Khas Brunei bisa Anda dapatkan di Kompleks Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah atau sepanjang jalan di sekitar tempat wisata di mana saja.
3. Kaos Khas Brunei
Dijual dengan harga sekitar Rp 150.000 per pcs, kaos oblong lengan pendek yang bergambar bendera Brunei atau tulisan “I Love Brunei” juga cocok dijadikan oleh-oleh untuk keluarga di Tanah Air lho.
Anda bisa mencarinya di pasar-pasar tradisional di Brunei untuk mendapatkan harga lebih murah, atau pergi ke Nazmi Textile Mall di Simpang 77-18, Bandar Seri Begawan untuk variasi yang lebih beragam.
4. Wajid Temburong
Wajid Temburong adalah salah satu hidangan lokal daerah Temburong yang dibuat dari campuran ketan, gula, dan krim kelapa segar.
Biasanya disajikan dengan dibungkus daun nyirik dan disatukan dengan batang bambu kecil. Tampilannya berwarna coklat tua, memiliki rasa yang manis, kenyal, dan bertekstur lengket.
Di pasar-pasar tradisional, Anda bisa mendapatkannya dengan harga Rp 13.000 per 5 buah.
5. Kue Sapit
Kue sapit adalah camilan lokal popular dari Brunei yang dibuat dari adonan tepung beras, tepung gandum, gula, telur, kelapa, dan garam.
Dicetak dalam bentuk segitiga dan berwarna kecoklatan, tampilan kue ini mirip seperti kue semprong di Nusantara.
Disebut juga dengan kue Belanda, Anda bisa membawa pulang kue sapit hanya dengan menyiapkan uang sekitar Rp 15.000 – Rp 20.000 per 10 buah.
6. Kue Cincin
Camilan tradisional khas Melayu lainnya adalah kue cincin, yang dibuat dari campuran tepung beras, gula apong/nipah, gula merah, margarin, dan air.
Adonan kue dicetak dalam bentuk bulat-bulat kecil seperti cincin, dicelupkan ke dalam adonan tepung beras, lalu digoreng. Pasar Kianggeh adalah salah tempat yang banyak menjajakan kue ini dengan harga sekitar Rp 15.000 per 10 buah.
7. Kue Selurut
Kue yang satu ini memiliki tampilan cukup menarik dari kue-kue lain, karena dibungkus dengan janur.
Terbuat dari adonan tepung beras, santan, dan gula merah, selurut hadir dalam dua warna, yaitu kuning dan hijau. Selurut memiliki beberapa nama lain, seperti celorot, cerorot, dan jelurut.
Tempat terbaik untuk mendapatkannya adalah di Pasar Gadong yang berada di Simpang 37, Bandar Seri Begawan.
8. Berbagai Kerajinan Tangan dari Anyaman
Berbagai barang yang dianyam dari bambu, rotan dan daun tanaman lain menjadi salah satu cinderamata menarik yang menggambarkan kerajinan tradisional Brunei Darussalam.
Di pusat perbelanjaan Kuala Belait dan Seria, Anda bisa memilih dari tudung saji, keranjang buah, keranjang baju, dan wadah terkait lainnya yang tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, dan warna.
9. Songkok dan Tutup Kepala Melayu
Songkok adalah tutup kepala pria khas Melayu yang juga disebut dengan kopiah dalam Agama Islam.
Hampir di setiap sudut Brunei, Anda bisa dengan menemukan songkok dalam 3 jenis, yaitu dastar (selembar kain yang diikatkan di kepala), kopiah (sejenis topi yang terbuat dari beludru), dan tengkolok atau sorban (menyerupai turban dan merupakan hiasan kepala khas di Timur Tengah).
10. Kerajinan Perak
Salah satu pusat kerajinan perak di Brunei adalah Kampung Pandai Mas (Desa Tukang Emas), yang merupakan salah satu desa di Kampung Ayer (Desa Air).
Di sana, Anda bisa menemukan berbagai alat makan dan pajangan perak seperti cangkir, piring, teko, tempat buah, kendi kecil, asbak, miniatur timbangan kuno, kotak perhiasan, miniatur perahu, jam kuno mini, vas bunga, dan banyak lagi.
11. Lukisan
Tempat terbaik untuk membeli karya seni tradisional Brunei adalah di pusat perbelanjaan Kuala Belait dan Seria, yang menawarkan berbagai lukisan berwarna-warni serta mozaik rumit dan desain dramatis.
Untuk lukisan yang lebih modern, ada sejumlah galeri dan toko khusus di ibukota yang menampilkan karya-karya impresionis penuh warna dari beberapa seniman berbakat yang sedang naik daun.
Terletak di sebelah utara Pulau Kalimantan, Brunei Darussalam merupakan negara menawan yang cocok untuk liburan singkat bersama teman atau keluarga.
Namun setelah puas menikmati berbagai macam destinasi wisata, jangan lupa untuk membawa pulang oleh-oleh khas Brunei Darussalam ya.