Oleh-oleh khas Purwokerto terdiri dari dua jenis, yakni oleh-oleh kuliner dan oleh-oleh souvenir.
Kota Purwokerto, yang termasuk Provinsi Jawa Tengah ini memiliki berbagai macam objek wisata seperti Owabong, Taman Wisata Baturaden, Riverworld, Wisata Pancuran 3 dan 7, Goa Sarabadak, dan masih banyak lagi.
Pergi ke objek wisata tak lengkap rasanya jika tak membawa oleh-oleh.
Oleh-oleh atau buah tangan dari Purwokerto dapat ditemukan secara mudah di toko-toko yang ada di pinggir jalan atau dijual di objek wisata di sana.
Kami berikan beberapa rekomendasinya berikut ini.
Oleh-Oleh Khas Purwokerto Murah
1. Tempe Mendoan
Tempe Mendoan menjadi kuliner paling terkenal terutama di daerah Purwokerto, Banyumas hingga Cilacap.
Dulu awalnya, banyak penjual tempe mendoan yang hanya menyediakan tempe matang untuk dinikmati wisatawan.
Namun seiring perkembangannya, saat ini juga tersedia tempe yang sudah dikemas dan bisa digoreng sendiri, sehingga tempe mendoan cocok jadi oleh-oleh dari Purwokerto.
Tempe mendoan artinya adalah tempe yang digoreng setengah matang.
Orang-orang Purwokerto dan Banyumas menyebut tempe yang setengah matang dengan sebutan mendo.
Biasanya tempe mendoan berukuran besar akan dibungkus menggunakan daun dan besek.
Nikmati tempe mendoan selagi panas-panasnya bersama cabe rawit.
2. Gethuk Goreng
Kuliner yang cocok jadi oleh-oleh dari Purwokerto. berikutnya adalah gethuk goreng sokaraja.
Gethuk goreng memiliki cita rasa manis meski diolah dengan cara digoreng.
Seperti pada gethuk pada umumnya, gethuk goreng juga dibuat dari olahan singkong yang diberi parutan kelapa.
Toko gethuk goreng sudah sangat menjamur di Purwokerto, terutama di kawasan Sokaraja.
Sebenarnya sejarah gethuk goreng ditemukan secara tak sengaja.
Awalnya, gethuk yang tidak habis dijual akan dibuang karena bau.
Nah ada seorang penjual menciptakan ide kreatif, yakni dengan menggoreng gethuk tersebut agar bisa dijual kembali.
Ternyata gethuk tersebut disukai dan lama-kelamaan identik dengan wilayah Sokaraja, Purwokerto.
3. Nopia dan Mino
Kali ini kuliner berjenis kue-kuean yang berasal dari Purwokerto, yakni nopia dan mino.
Nopia ini sejenis bakpia seperti yang ada di Yogyakarta.
Namun memiliki ukuran yang lebih kecil serta kering.
Nopia juga disebut sebagai telur gajah karena bentuknya yang menyerupai telur dan berukuran cukup besar (dibandingkan dengan jenis telur lainnya).
Sedangkan Mino adalah singkatan dari mini nopia.
Jenis ini adalah perkembangan terkini dari kue Nopia.
Banyak penjual berinovasi dengan mengecilkan ukuran nopia karena terbukti lebih disukai oleh pelanggan.
Isi Nopia sendiri adalah gula jawa.
Nopia dan Mino dapat dengan mudah ditemukan di toko oleh-oleh di Purwokerto.
4. Jenang Jaket
Jenang Jaket juga layak jadi oleh-oleh khas Purwokerto yang pas, ketika Anda berkunjung ke kabupaten di bagian selatan Jawa Tengah ini.
Layaknya jenang pada umumnya, jenang jaket juga dibuat dengan bahan utama tepung ketan, gula merah, dan santan kelapa.
Di Purwokerto dan sekitarnya, jenang jaket biasanya dihidangkan di acara-acara hajatan.
Mengapa dinamai jenang jaket?
Hal ini dikarenakan jaket merupakan kepanjangan dari jenang ketan, merujuk pada bahan pembuat utamanya yakni ketan asli.
Jenang Jaket memiliki rasa manis dengan tekstur kenyal dan lembut.
Ada varian jenang jaket yang menggunakan wijen di atasnya, sehingga terdapat sensasi gurih saat memakannya.
5. Tempe Kripik
Tempe menjadi salah satu panganan khas Purwokerto karena banyak perajin tempe di sana yang membuat banyak produk hasil olahannya.
Selain mendoan, tempe juga bisa diolah menjadi tempe kripik.
Varian ini juga bisa menjadi oleh-oleh khas Purwokerto yang banyak tersedia di toko-toko pinggir jalan.
Tempe kripik cocok disantap untuk lauk atau sekadar bersanding dengan lauk pauk seperti kerupuk.
Pembuatan tempe kripik menggunakan tempe yang diiris sangat tipis, lalu dicampur adonan, kemudian digoreng kering.
Dengan digoreng kering dan tipis, maka keripik tempe akan tahan lebih awet dari tempe goreng biasa.
Sebenarnya banyak daerah yang memproduksi tempe keripik, namun tempe kripik Purwokerto dianggap lebih enak, karena jenis tempenya yang kerap diolah menjadi mendoan.
6. Gantungan Kunci
Oleh-oleh souvenir yang paling mudah ditemukan di toko adalah Gantungan Kunci.
Begitu juga saat di Purwokerto, Anda bisa membelinya untuk oleh-oleh untuk keluarga yang berada di rumah.
Gantungan kunci dengan tulisan “I Love Purwokerto” atau tulisan khas lainnya bisa menjadi pilihan pas untuk dibawa pulang.
Gantungan kunci yang dijual pun bermacam-macam, dari bahan kayu, kaca, plastik, hingga besi.
Tak cuma itu, Anda bisa membelinya secara eceran maupun grosir.
Bila kalian ingin oleh-oleh untuk banyak orang di kantor misalnya, belikan saja gantungan kunci yang bisa dibeli secara grosir, sehingga mudah untuk dibagikan kepada rekan kerja Anda.
7. Kaos Khas Purwokerto
Selain gantungan kunci, kaos adalah oleh-oleh yang bisa ditemukan mudah di daerah manapun, tak terkecuali Purwokerto.
Desain kaos oleh-oleh bertulisan “I Love Purwokerto” menjadi yang paling umum dijual.
Atau kaos berdesain tulisan bahasa ‘ngapak’ yang identik dengan kawasan Purwokerto, Banyumas, dan sekitarnya.
Bahasa ngapak dinilai memiliki kosakata dan intonasi yang unik, hal ini yang juga mampu menarik perhatian wisatawan.
Para pelancong tertarik dengan bahasa yang digunakan tersebut, sehingga membeli kaos Purwokerto.
Selain kaos ada berbagai media lain yang dijual juga seperti topi, tas, sandal dengan desain kata-kata Ngapak.
8. Batik Tulis (Cilacap)
Sebenarnya batik tulis ini merupakan batik cilacap yang juga banyak ditemukan di Purwokerto.
Wilayah ini berdekatan, sehingga batik tulis cilacap juga cocok jadi oleh-oleh dari Purwokerto.
Batik tulis cilacap sendiri memiliki karakteristik dengan motif nusakambangan, motif wijayakusuma, dan motif ngasem yang punya filosofi sendiri.
Motif nusakambangan menggambarkan suasana alam yang ada di Pulau Nusakambangan, sebuah pulau yang berada wilayah Cilacap.
Di pulau tersebut, banyak tumbuhan dan keanekaragaman flora yang membuat motif nusakambangan didominasi bunga dan daun.
Sementara motif wijayakusuma terinspirasi dari bunga wijayakusuma yang jadi logo kota Cilacap.
9. Kerajinan Batok Kelapa
Di Wilayah Purwokerto juga terdapat kerajinan batok kelapa yang dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang bisa dijual sebagai oleh-oleh.
Usaha ini tersebar di wilayah Purwokerto, Banyumas, hingga Cilacap.
Para pengrajin memanfaatkan limbah batok kelapa pada awalnya karena tak terpakai.
Kini usaha tersebut berkembang hingga permintaan produknya bisa menjangkau daerah-daerah lain.
Produk-produk batok kelapa bisa dibuat macam-macam seperti mangkuk, gelas, kap lampu, tempat pakan burung, asbak dan lain-lain.
Seperti halnya sentra kerajinan batok kelapa yang ada di Desa Sokawera, Banyumas, produk yang dihasilkan adalah khusus tempat pakan burung.
Produk kerajinan batok kelapa tersedia di toko oleh-oleh dan bisa dibeli secara bebas.
Saat berbelanja oleh-oleh khas Purwokerto, maka kemungkinan Anda akan bingung karena berbagai jenis kuliner atau souvenir yang tersedia banyak sekali.
Anda bisa membuat daftar belanjaan lebih dulu menurut rekomendasi-rekomendasi yang kami sediakan di atas.
Semoga bermanfaat!