Aktivitas hiking menjelajahi alam pegunungan dan hutan rimba memang tengah menjadi trend. Akhir-akhir ini banyak wisatawan mendatangi tempat wisata Indonesia populer seperti Taman Nasional Baluran (Jawa Timur), Way Kambas (Lampung) bahkan Taman Nasional Lorentz di Papua.
Jika Anda adalah seorang petualang sejati dan haus akan tantangan baru, maka Taman Nasional Lorentz di Papua wajib dikunjungi.
Ya, wilayah balai taman nasional ini memiliki perpaduan panorama alam yang begitu harmonis, mulai dari:
- hutan hujan tropis,
- lautan,
- pegunungan,
- lahan basah, hingga puncak salju di pegunungan Jayawijaya.
Populasi keanekaragaman hayati (tanaman dan hewan yang dilindungi) disini pun cukup beragam yaitu terdiri setidaknya 123 jenis mamalia dan 630 jenis burung endemik Papua.
Melalui peta nya, Taman Nasional Lorentz memiliki luas wilayah sekitar 2.505.600 ha.
Taman Nasional yang terletak di Kabupaten Timika ini sangat terkenal hingga mancanegara.
Alamat Balai, Jam Buka, dan Harga Masuk Taman Nasional Lorentz
Untuk menikmati keindahan khas di Taman Nasional Lorentz ini Anda tidak dipungut biaya, dengan kata lain Anda bisa menikmati sepuasnya dengan gratis.
Namun Anda tetap harus mempersiapkan budget yang cukup untuk melakukan perjalan ke sini.
Anda bisa mengunjungi taman nasional ini pada pukul 08.00 hingga 12.00 waktu setempat (WIT), namun disarankan pagi hari karena pemandangan lebih indah.
Adapun untuk alamat pengelolaan Balai Taman Nasional Lorentz sendiri berada di:
Jl. Pattimura Nomor 47 , Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua
Daya Tarik/Keunikan Taman Nasional Lorentz
1. Puncak Carstensz Pyramid
Motivasi utama para pengunjung datang ke kawasan Taman Nasional Lorentz adalah untuk menaklukan salah satu puncak tertinggi di tujuh benua, yaitu Carstensz Pyramid.
Banyak wisatawan yang rela menghabiskan biaya dan waktu untuk mendaki puncak setinggi 4.884 mdpl ini.
Disini, Anda juga dapat menikmati sebuah panorama alam yang langka, dimana terdapat area pegunungan bersalju di kawasan tropis.
Apabila Anda hendak mendaki Carstensz Pyramid, maka dapat memulainya dari distrik Sugapa maupun Ugimba lalu menempuh hutan rimba Papua selama kurang lebih dua minggu.
Biaya yang harus Anda persiapkan pun tidak main-main karena beberapa travel agent mematok sekitar Rp 40.000.000,00 hingga Rp 60.000.000,00.
Mahalnya harga ini tentu saja disebabkan karena masih sulitnya akses menuju ke lokasi.
Anda bisa melihat salah satu video mengenai Carstensz Pyramid di bawah ini:
2. Suku-suku Lokal
Taman Nasional Lorentz adalah miniatur surga yang dianugerahkan Tuhan kepada umat manusia.
Disamping kekayaan alam yang melimpah, khazanah budaya lokal di area ini juga sangat beragam seperti gambar di atas.
Ya, di area yang menjadi salah satu ikon wisata Papua ini terdapat sembilan kelompok suku, yaitu:
- Suku Asmat
- Suku Nduga
- Suku Somahai
- Suku Dani
- Suku Dani Barat/Lani
- Suku Moni/Dem
- Suku Amungme/Damal
- Suku Sempan
- Suku Komoro
Uniknya, kebudayaan beberapa suku yang mendiami Taman Nasional Lorentz ini diperkirakan telah berumur 30.000 tahun.
Selanjutnya, faktor lain yang membuat Anda akan semakin penasaran adalah adanya kemungkinan berdiamnya suku terpencil yang belum mengadakan kontak dengan manusia modern.
Sensasi seolah kembali ke zaman prasejarah pun dapat Anda rasakan dengan begitu nyata.
Baca Juga:
3. Lembah Baliem
Selain puncak bersalju Cartensz Pyramid, Anda juga dapat mengunjungi Lembah Baliem.
Lembah yang berlokasi di Kabupaten Jayawijaya ini memang memiliki potensi keindahan panorama alam dan khazanah budaya suku lokal.
Jika Anda hendak berkunjung kesini, sebaiknya datanglah pada bulan Agustus.
Mengapa harus menunggu bulan Agustus? Hal ini dikarenakan adanya Festival Lembah Baliem yang diadakan tiga hari selama bulan Agustus.
*Festival Lembah Baliem ini merupakan atraksi perang diantara tiga suku yaitu Dani, Lani dan Yali.
Pintu gerbang paling ideal untuk mengunjungi Taman Nasional Lorentz berada di empat lokasi berbeda.
- Pertama, Balai Taman Nasional Lorentz yang berada di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
- Kedua, seksi pengelolan Taman Nasional wilayah 1 Mimika.
- Ketiga, seksi pengelolan Taman Nasional wilayah 2 Dekai.
- Keempat, seksi pengelolan Taman Nasional wilayah 3 Ilaga.
Lokasi Taman Nasional Lorentz dapat diakses dengan menggunakan moda transportasi udara dan laut.
4. Flora dan Fauna Langka
Taman yang kisaran luasnya 2,4 juta hektar tersebut menyimpan berbagai jenis flora dan fauna yang dilindungi.
Fauna yang sudah teridentifikasi sejauh ini yaitu spesies burung dengan jumlah sekitar 630 dan mamalia yang berjumlah sekitar 123.
Dua jenis yang paling terkenal adalah burung cendrawasih dan kanguru pohon khas Papua.
Contoh fauna langka lainnya yakni walabi, kucing hutan, kasuari, burung puyuh salju dan babi bermoncong panjang.
Sedangkan flora yang teridentifikasi berjumlah sekitar 1500 jenis tumbuhan.
Dua tumbuhan yang paling banyak ditemui adalah bakau dan nipah.
5. Ekosistem yang Lengkap
Bukan tanpa alasan kalau Taman Lorentz menjadi warisan dunia.
Sebab, kawasan ini memiliki ekosistem yang beragam dan paling lengkap.
Bahkan belum semua sisi terjamah oleh manusia karena begitu luasnya.
Terbentang di pedalaman taman nasional, dapat ditemukan hutan rawa air tawar, padang rumput, hutan sagu, hutan tepi sungai, hutan pegunungan, hutan dataran tinggi, hutan dataran rendah, hutan rawa air payau, hutan pantai, pesisir dan pegunungan salju abadi.
6. Danau Tertinggi dan Sungai Tak Bermuara
Banyak keajaiban yang bisa Anda jumpai di Taman Nasional Lorentz.
Dua di antaranya adalah Danau Habema dan Sungai Lembah Baliem.
Danau Habema dikenal sebagai danau tertinggi yang dimiliki Indonesia.
Luas Danau Habema sekitar 224 hektar dan kelilingnya sekitar 9 kilometer lebih.
Selanjutnya adalah satu-satunya sungai tanpa muara. Ujung sungai seakan menghilang ke dalam bumi yang lokasinya ada di Lembah Baliem.
Sejarah Singkat Taman Nasional Lorentz
Rasanya tidak lengkap kalau hanya mengetahui harta karun yang dimiliki Taman Lorentz.
Anda juga perlu untuk menambah wawasan mengenai sejarah dari warisan dunia tersebut. Berikut poin singkatnya:
- Tahun 1909, ekspedisi dilakukan oleh rombongan yang dipimpin orang Belanda bernama Dr. H. A. Lorentz.
- Tahun 1919, Pemerintah Hindia Belanda mengukuhkan secara resmi Taman Nasional Lorentz ditandai dengan pembangunan Monumen Alam Lorentz;
- Tahun 1978, Pemerintah Indonesia menobatkan Taman Nasional Lorentz menjadi Cagar Alam;
- Tahun 1999, Pemerintah Indonesia mengajukan Taman Lorentz sebagai salah satu World Heritage Site;
- Tahun 2003, Taman Nasional Lorentz secara resmi diakui sebagai ASEAN Heritage Parks sesuai hasil deklarasi negara-negara di ASEAN.
Fasilitas di Taman Nasional Lorentz
Di taman nasional yang terletak di Papua Barat ini, belum tersedia fasilitas penunjang seperti tempat wisata pada biasanya.
Oleh sebab itu, Anda sangat disarankan untuk mempersiapkan peralatan maupun kebutuhan yang sekiranya akan dipergunakan di sana.
Untuk tempat istirahat sendiri , di taman nasional Lorentz ini terdapat beberapa tempat teduh yaitu gua, lembah, dan sebagainya.
Banyak juga area luas untuk Anda mendirikan kemah.
Letak, Akses, dan Rute Menuju Taman Nasional Lorentz
Akses menuju tempat wisata Lorentz membutuhkan biaya yang mahal dan waktu yang tidak sehari atau dua hari.
Setidaknya Anda harus menyiapkan waktu 1 minggu untuk mengunjunginya.
Rutenya pun hanya bisa dilewati via udara untuk bisa tiba di kawasan tersebut.
Berbicara tentang bagaimana akses menuju lokasi, berikut kami rangkumkan untuk Anda:
- Pertama-tama Anda harus pergi ke Timika. Akses menuju ke Timika bisa dengan pesawat.
- Kemudian setelah tiba di Timika lanjutkan perjalanan menggunakan pesawat menuju sebuah kota kecil bernama Panilia. Dari Panilia ke Taman Nasional, Anda hanya bisa menggunakan jalur laut.
Selama perjalanan Anda bisa menikmati pemandangan khas Papua hingga akhirnya tiba di Taman Nasional Lorentz yang menakjubkan ini.
Peta Lokasi Taman Nasional Lorentz
Dimana letak Taman Nasional yang fenomenal ini? Anda bisa langsung mengeceknya lewat google maps di bawah ini:
Hotel Terdekat dari Taman Nasional Lorentz
Sayangnya, di kota terdekat dari taman nasional ini belum tersedia hotel maupun penginapan.
Namun Anda bisa mencoba menginap di rumah masyarakat sekitar seperti di kota Panilia atau Timika yang jaraknya tidak begitu jauh.
Satu-satunya cara untuk mendapatkan tempat menginap tercepat adalah dengan mendirikan tenda perkemahan.
Tips Berwisata ke Taman Nasional Lorentz
- Persiapkan Budget yang Cukup.
- Bawa Perlengkapan yang Memadai.
- Sediakan Makanan dan Obat.
- Tidak Memabawa terlalu Banyak Barang.
- Jika Perlu Bawa Pisau untuk Keperluan tak terduga saat di dalam Taman Nasional.
- Konfirmasi kepada Pihak Taman Nasional Jauh-jauh Hari.
- Sangat Disarankan untuk Menyewa Jasa Guide.
- Hati-hati dengan Binatang Buas.
- Jangan Kotori Ekosistem Taman Nasional Lorentz dengan Sampah.
- Hormati Adat yang Berlaku.
Mengingat Taman Nasional Lorentz dilindungi oleh UNESCO sebagai sebagai warisan dunia dan cagar alam.
Akan ada banyak satwa yang dilindungi seperti burung kasuari, cenderawasih berekor panjang, dan burung puyuh salju.
Maka, ketika Anda berwisata, jangan sampai merusak dan mengganggu ekosistem satwa tersebut, ya!
Jangan lupa juga membeli oleh-oleh khas Papua ketika pulang.
Selamat berwisata!